Hari Jumaat merupakan hari yang
amat istimewa bagi kaum muslimin. Hari Jumaat mempunyai banyak kelebihan dan
keutamaan yang disediakan oleh Allah SWT kepada hamba-hambaNya.
KEUTAMAAN HARI JUMAAT
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:
"Hari paling baik dimana
matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan,
dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam syurga, serta diturunkan dari
syurga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat
suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin solat menghadap Allah mengharapkan
kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya."
1. Hari yang paling mulia
dan merupakan penghulu dari hari-hari
Dari Abu Lubabah bin Ibnu
Mundzir radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata:
"Hari jumaat adalah
penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jumaat ini
lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari
jumaat terdapat lima peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi,
pada hari jumaat juga Adam dimatikan, di hari jumaat terdapat waktu yang mana
jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon
yang haram, dan di hari jumaat pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang
malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi
pada hari jumaat." (HR. Ahmad)
2. Waktu yang mustajab untuk
berdo'a
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut hari jumaat lalu
beliau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Di hari jumaat itu
terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan solat di dalamnya dan
memohon sesuatu kepada Allah Ta'ala, nescaya permintaannya akan
dikabulkan." Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan
sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)
Namun mengenai penentuan waktu,
para ulama berselisih pendapat. Di antara pendapat-pendapat tersebut ada 2
pendapat yang paling kuat:
3. Waktu itu dimulai dari
duduknya imam sampai pelaksanaan solat jumaat
Dari Abu Burdah bin Abi Musa
Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu bahwa 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma
berkata padanya, "Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadis
dari Rasulullah sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jumaat?" Lalu
Abu Burdah mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Iaitu waktu
antara duduknya imam sampai solat dilaksanakan.'" (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah
menguatkan pendapat di atas. Sedangkan Imam As-Suyuthi rahimahullah menentukan
waktu yang dimaksud adalah ketika solat didirikan.
4. Batas akhir dari waktu
tersebut hingga setelah Asar
Dari Jabir bin 'Abdillah
radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Hari jumaat itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon
sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah.
Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh
setelah 'asar." (HR. Abu Dawud)
Dan yang menguatkan pendapat
kedua ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, beliau mengatakan bahwa,
"Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak
sekali hadis-hadis mengenainya."
5. Dosa-dosanya diampuni
antara jumaat tersebut dengan jumaat sebelumnya
Dari Salman Al-Farisi
radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
"Tidaklah seseorang mandi
pada hari jumaat dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau
mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan
dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia
mendirikan solat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan
saksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang
terjadi) antara jumaat tersebut dan jumaat berikutnya." (HR. Bukhari)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan